Tukar Nasib Ala SCTV (reality show)
Diposkan oleh
molen
Sebenarnya saya sangat tidak tertarik dengan acara Realty Show yang ditayangkan oleh televisi, karena menurut apa yang saya dengar sebenarnya acara reality show itu sebenarnya telah diatur sedemikian rupa sehingga acara tersebut jadi menarik. Entah angin apa yang membuat saya nonton acara Reality Show yang satu ini. Tukar Nasib, acara ini disiarkan oleh SCTV. Awalnya teman serumah saya yang nonton, eh akhirnya saya juga ikutan nonton. Kurang lebih ceritanya seperti ini...
Awalnya ada dua keluarga yang satu kaya (selanjutnya kita sebut Kel.K) dan satunya lagi Miskin (selanjutnya kita sebut Kel.M).
Latar belakang dari Kel.K adalah bertempat tinggal di perumahan elit, Kepala Keluarganya merupakan Manager pemasaran perusahaan besar, Kel.K memiliki empat anggota keluarga (1 bapak, 1 Istri, dan 2 anak yang semuanya wanita), Hidup mereka sangat mewah masing-masing anak memiliki kamar sendiri-sendiri, dan setiap kamar memiliki kamar mandi sendiri-sendiri, pokoknya orang kaya pada umumnya.
Latar belakanf dari Kel.M adalah bertempat tinggal di desa (kayaknya malah dipinggir desa karena ga ada tetangganya), memiliki empat anggota keluarga (1 bapak, 1 istri, dan 2 anak cewek dan cowok), hanya mempunyai satu kamar yang digunakan tidur bareng, memasak dengan kayu bakar, mempunyai hewan ternak, sang bapak bekerja sebagai buruh tani yang tugasnya mengelola sawah orang lain.
Dua keluarga tersebut saling berpindah tempat (inilah yang disebut tukar nasib).
Kel.K ternyata belum mengetahui rencana ini kecuali si kepala keluarga, dan mereka (istri dan anak2) hendak pulang kembali kerumah tetapi terus dibujuk oleh si bapak, dan kemudian mereka harus menggunakan pakaian dari Kel.M dan juga melakukan pekerjaan sehari2 Kel.M.
Kel.M sangat gembira tinggal ditempat baru sang anak laki2 bermain diatas tempat tidur (lompat-lompatan), dan si bapak dan ibu tercengang dengan keadaan rumah, entah itu perabotan maupun yang lainnya.
Kemudian tibalah saatnya mereka melakukan pekerjaan yang tidak pernah mereka lakukan, Kel.K harus mencari daun pisang dan menjualnya di pasar, hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan perut hari itu karena tidak mempunyai uang sama sekali, pekerjaan tersebut dilakukan oleh sang ibu dan salah seorang anaknya, ditengah jalan sang anak telah mengeluh karena kecapekan sedangkan daun pisangnya belum laku sedikitpun. Sedangkan si Bapak membajak sawah bersama anaknya, kemudian si anak berteriak karena melihat ular sawah, sang bapakpun berusaha menenangkan anaknya dan membuang ular tersebut yang ternyata hanyalah belut, Si anak yang tidak kuat menahan panas terus mengeluh dan meminta pulang. Disini saya salut dengan kedua orang tua Kel.K karena mampu meyakinkan anak2nya untuk menjalani hidup yang demikian, Kemudian si bapak harus memberi makan ternak, sementara si ibu berbelanja di pasar seadanya dari hasil berjualan daun pisang. Kemudian memasaknya dirumah dengan menggunakan kayu bakar dan peralatan dapur seadanya. Sang ibu kebingungan menyalakan api dan menjaga api agar tetap menyala sempurna. Tibalah malam hari dimana acara makan keluarga dilakukan, setelah tidak makan seharian, sang anak2pun tidak mau makan karena dinilai tidak enak kemudian sang ibu menekankan bahwa dirinya telah mencari uang seharian, capek2 memasak untuk keluarga lalu tidak dimakan betapa sakit hatinya sang ibu, mendengar hal itu sang anakpun mau memakan tetapi dengan sekedarnya saja. Kemudian disaat tengan makan bersama ada seekor ular masuk kerumah, betapa kagetnya keluarga tersebut, disinilah sang bapak berperan, dia menenangkan keluarganya dan dengan gagah berani mengusir ular tersebut dengan sebatang kayu. Ketika waktu tidur tiba karena tidak memiliki kamar tidur yang lainnya maka mereka tidur disatu tempat, banyak nyamuk yang menggigit dan kedua anak kepanasan, dengan sabar sang ibu terus mengipasi kedua anaknya dengan sehelai kertas.
Sementara itu Kel.M menjalankan kehidupan sehari-hari yang dijalankan Kel.K. Sang bapak di pagi hari meminum kopi dengan santainya sambil membaca koran, sementara si ibu dan kedua ankanya berbelanja di supermarket, karena tidak biasa berbelanja dengan kartu kredit maka mereka ke mesin ATM untuk mengambil uang terlebih dahulu. Saat berbelanja di Supermerket si anak lelaki duduk diatas keranjang belanjaan. Kemudian mereka berbelanja sepuasnya, sesampai di rumah mereka memasak tetapi karena tidak bisa menggunakan kompor gas, sang ibu kemudian menyusun batu bata di halaman belakang untuk memasak, tetapi karena tidak ada kayu bakar sang ibu menggunakan kertas sebagai bahan bakar, alhasil tidak ada masakan yang jadi. kemudian sang ibu mencuci pakaian di kamar mandi, menurut saya ini yang paling lucu dimana sang ibu mencuci dengan menampung air di bathup karena terbiasa mencuci di sungai. Kemudian karena makanan tidak ada maka mereka membeli sate dan nasi, kemudian dimakan bersama di meja makan, tetapi karena tidak terbiasa maka makanan yang dimakanpun hanya sedikit. Ketika waktu tidur dua anaknya sangat ketakutan untuk tidur di kamar masing-masing, karena hal itu terjadi maka mereka memutuskan untuk tidur seranjang bersama kedua orangutanya.
Di akhir acara Kel.K mengatakan bahwa setelah mengikuti acara ini mereka jadi sadar bahwa selam ini mereka tidak memperdulikan orang lain, dan belaku sombong. Mereka sangat berterimakasih dengan adanya acara ini mereka jadi mengerti perasaan orang lain disekitar mereka. Sementara itu Kel.M mengatakan bahwa mereka sangat sengan dengan pengalaman baru ini, tetapi mereka tetap mensyukuri apa yang mereka punya, dan mereka lebih senang bila kembali kerumah mereka kembali.
Hikmah yang dapat kita ambil dari acara ini adalah :
baca selanjutnya...
Awalnya ada dua keluarga yang satu kaya (selanjutnya kita sebut Kel.K) dan satunya lagi Miskin (selanjutnya kita sebut Kel.M).
Latar belakang dari Kel.K adalah bertempat tinggal di perumahan elit, Kepala Keluarganya merupakan Manager pemasaran perusahaan besar, Kel.K memiliki empat anggota keluarga (1 bapak, 1 Istri, dan 2 anak yang semuanya wanita), Hidup mereka sangat mewah masing-masing anak memiliki kamar sendiri-sendiri, dan setiap kamar memiliki kamar mandi sendiri-sendiri, pokoknya orang kaya pada umumnya.
Latar belakanf dari Kel.M adalah bertempat tinggal di desa (kayaknya malah dipinggir desa karena ga ada tetangganya), memiliki empat anggota keluarga (1 bapak, 1 istri, dan 2 anak cewek dan cowok), hanya mempunyai satu kamar yang digunakan tidur bareng, memasak dengan kayu bakar, mempunyai hewan ternak, sang bapak bekerja sebagai buruh tani yang tugasnya mengelola sawah orang lain.
Dua keluarga tersebut saling berpindah tempat (inilah yang disebut tukar nasib).
Kel.K ternyata belum mengetahui rencana ini kecuali si kepala keluarga, dan mereka (istri dan anak2) hendak pulang kembali kerumah tetapi terus dibujuk oleh si bapak, dan kemudian mereka harus menggunakan pakaian dari Kel.M dan juga melakukan pekerjaan sehari2 Kel.M.
Kel.M sangat gembira tinggal ditempat baru sang anak laki2 bermain diatas tempat tidur (lompat-lompatan), dan si bapak dan ibu tercengang dengan keadaan rumah, entah itu perabotan maupun yang lainnya.
Kemudian tibalah saatnya mereka melakukan pekerjaan yang tidak pernah mereka lakukan, Kel.K harus mencari daun pisang dan menjualnya di pasar, hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan perut hari itu karena tidak mempunyai uang sama sekali, pekerjaan tersebut dilakukan oleh sang ibu dan salah seorang anaknya, ditengah jalan sang anak telah mengeluh karena kecapekan sedangkan daun pisangnya belum laku sedikitpun. Sedangkan si Bapak membajak sawah bersama anaknya, kemudian si anak berteriak karena melihat ular sawah, sang bapakpun berusaha menenangkan anaknya dan membuang ular tersebut yang ternyata hanyalah belut, Si anak yang tidak kuat menahan panas terus mengeluh dan meminta pulang. Disini saya salut dengan kedua orang tua Kel.K karena mampu meyakinkan anak2nya untuk menjalani hidup yang demikian, Kemudian si bapak harus memberi makan ternak, sementara si ibu berbelanja di pasar seadanya dari hasil berjualan daun pisang. Kemudian memasaknya dirumah dengan menggunakan kayu bakar dan peralatan dapur seadanya. Sang ibu kebingungan menyalakan api dan menjaga api agar tetap menyala sempurna. Tibalah malam hari dimana acara makan keluarga dilakukan, setelah tidak makan seharian, sang anak2pun tidak mau makan karena dinilai tidak enak kemudian sang ibu menekankan bahwa dirinya telah mencari uang seharian, capek2 memasak untuk keluarga lalu tidak dimakan betapa sakit hatinya sang ibu, mendengar hal itu sang anakpun mau memakan tetapi dengan sekedarnya saja. Kemudian disaat tengan makan bersama ada seekor ular masuk kerumah, betapa kagetnya keluarga tersebut, disinilah sang bapak berperan, dia menenangkan keluarganya dan dengan gagah berani mengusir ular tersebut dengan sebatang kayu. Ketika waktu tidur tiba karena tidak memiliki kamar tidur yang lainnya maka mereka tidur disatu tempat, banyak nyamuk yang menggigit dan kedua anak kepanasan, dengan sabar sang ibu terus mengipasi kedua anaknya dengan sehelai kertas.
Sementara itu Kel.M menjalankan kehidupan sehari-hari yang dijalankan Kel.K. Sang bapak di pagi hari meminum kopi dengan santainya sambil membaca koran, sementara si ibu dan kedua ankanya berbelanja di supermarket, karena tidak biasa berbelanja dengan kartu kredit maka mereka ke mesin ATM untuk mengambil uang terlebih dahulu. Saat berbelanja di Supermerket si anak lelaki duduk diatas keranjang belanjaan. Kemudian mereka berbelanja sepuasnya, sesampai di rumah mereka memasak tetapi karena tidak bisa menggunakan kompor gas, sang ibu kemudian menyusun batu bata di halaman belakang untuk memasak, tetapi karena tidak ada kayu bakar sang ibu menggunakan kertas sebagai bahan bakar, alhasil tidak ada masakan yang jadi. kemudian sang ibu mencuci pakaian di kamar mandi, menurut saya ini yang paling lucu dimana sang ibu mencuci dengan menampung air di bathup karena terbiasa mencuci di sungai. Kemudian karena makanan tidak ada maka mereka membeli sate dan nasi, kemudian dimakan bersama di meja makan, tetapi karena tidak terbiasa maka makanan yang dimakanpun hanya sedikit. Ketika waktu tidur dua anaknya sangat ketakutan untuk tidur di kamar masing-masing, karena hal itu terjadi maka mereka memutuskan untuk tidur seranjang bersama kedua orangutanya.
Di akhir acara Kel.K mengatakan bahwa setelah mengikuti acara ini mereka jadi sadar bahwa selam ini mereka tidak memperdulikan orang lain, dan belaku sombong. Mereka sangat berterimakasih dengan adanya acara ini mereka jadi mengerti perasaan orang lain disekitar mereka. Sementara itu Kel.M mengatakan bahwa mereka sangat sengan dengan pengalaman baru ini, tetapi mereka tetap mensyukuri apa yang mereka punya, dan mereka lebih senang bila kembali kerumah mereka kembali.
Hikmah yang dapat kita ambil dari acara ini adalah :
- Bahwa emang benar kata bang Haji Rhoma Irama, bahwa roda kehidupan itu terus berputar, terkadang kita diatas dan terkadang kita dibawah;
- Perubahan yang begitu mendadak terasa sangat menyulitkan, lebih baik kita pelan-pelan berubah dengan tindakan2 kecil terlebih dahulu karena melalui tindakan kecillah hal besar itu terjadi;
- Sangat penting bagi kita untung menghargai perbedaan yang ada karena bila kita dapa menghargai perbedaan semua sangatlah terasa indah, bukankan Allah menciptakan kita berbeda-beda agar kita saling mengenal.